TUGAS 1 BAHASA INDONESIA 2
1.Jelaskan yang
dimaksud dengan penalaran !
2.Jelaskan
yang dimaksud dengan penalaran ilmiah !
3.Berikan
contoh gagasan yang bersifat ilmiah !
4.Jelaskan
perbedaan cara berpikir deduktif dan induktif !
5.Jelaskan
perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah !
A. PENALARAN
(1) Pengertian
Penalaran
Penalaran
adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta
yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan.
Penalaran mempunyai beberapa pengertian lainnya, yaitu : a/ proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan, b/ menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan, c/ proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru, d/ mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan menghubung-hubungkan variabel yang dikaji sampai menghasilkan suatu derajat hubungan dan simpulan, e/ pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan baru.
Data
yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk mencapai satu simpulan harus
berbentuk kalimat pernyataan atau yang disebut dengan proposisi. Proposisi
adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subyek dan predikat yang membentuk
kalimat.
Ciri-ciri
penalaran sebagai berikut :
1.
Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur
logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada
data yang valid.
2.
Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran
tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun, atau
menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
3.
Rasional, artinya adalah apa yang sedang
dinalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan
secara mendalam
(2)Unsur
Penalaran Penulisan Ilmiah
Menurut
Widjono, (2007 : 210), unsur penalaran penulisan ilmiah adalah sebagai berikut:
1.
Topik yaitu ide sentral dalam bidang
kajian tertentu yang spesfik dan berisi sekurang-kurangnya dua variabel.
2.
Dasar
pemikiran, pendapat, atau fakta dirumuskan dalam bentuk proposisi yaitu
kalimat pernyataan yang dapat dibuktikan kebenaran dan kesalahannya.
3.
Proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam
bentuk subyek dan predikat yang membentuk kalimat.
4.
Proses
berpikir ilmiah yaitu
kegiatan yang dilakukan secara sadar, teliti, dan terarah menuju suatu
kesimpulan.
5.
Logika yaitu metode pengujian ketepatan
penalaran, penggunaan argumen (alasan), argumentasi (pembuktian), fenomena, dan
justifikasi (pembenaran).
6.
Sistematika yaitu seperangkat proses atau
bagian-bagian atau unsur-unsur proses berpikir ke dalam suatu kesatuan.
7.
Permasalahan yaitu pertanyaan yang harus
dijawab (dibahas) dalam karangan.
8.
Variabel yaitu unsur satuan pikiran dalam
sebuah topik yang akan dianalisis.
9.
Analisis (penguraian) dilakukan dengan
mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencari hubungan (korelasi), membandingkan,
dan lain-lain.
10.
Pembuktian (argumentasi) yaitu proses
pembenaran bahwa proposisi itu terbukti kebenarannya atau kesalahannya. Selain
itu, pembuktian didukung pula dengan data yang mencukupi, fakta, contoh, dan
hasil analisis yang akurat.
11.
Hasil yaitu akibat yang ditimbulkan
dari sebuah analisis induktif atau deduktif.
12.
Kesimpulan yaitu hasil pembahasan, dapat
berupa implikasi atau inferensi.
(3) Jenis- Jenis
Penalaran
a/ Penalaran Induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Dengan kata lain, simpulan yang di peroleh tidak lebih khusus daripada pernyataan (premis).
Beberapa bentuk penalaran induktif adalah sebagai berikut :
a)
Generalisasi ialah proses penalaran yang mengandalkan beberapa
pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang
bersifat umum.
b)Analogi adalah
cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang
sama.
c) Hubungan
Kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling
berhubungan. Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan kausal sering
ditemukan.
Dalam kaitannya
dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antarmasalah, yaitu sebagai berikut
: Sebab – akibat ; Akibat – sebab ; Akibat – akibat
b/ Penalaran Deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari prinsip, hukum, putusan yang berlaku umum tentang suatu hal atau gejala atas prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus, yang merupakan bagian dari hal atau gejala diatas.
b/ Penalaran Deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari prinsip, hukum, putusan yang berlaku umum tentang suatu hal atau gejala atas prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus, yang merupakan bagian dari hal atau gejala diatas.
B. PENULISAN ILMIAH
(1) Pengertian
penulisan ilmiah
Penulisan
ilmiah adalah laporan tertulis
dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang ditaati oleh masyarakat keilmuan. Riset dapat didasarkan pada
data primer (langsung dari narasumber) dan data sekunder (data yang sudah ada
atau yang sudah terlebih dahulu dikumpulkan orang lain dan selanjutnya dapat
digunakan kapan saja jika diperlukan).
(2)
Jenis-jenis Karya ilmiah
Berikut
jenis-jenis karya ilmiah menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1.
Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang
menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif.
2.
Kertas
kerja, adalah karya
tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam dari pada analisis
dalam makalah.
3.
Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat
yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif.
4.
Tesis, adalah karya tulis ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5.
Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data
dan fakta yang valid dengan analisis yang terinci. Disertasi berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan asli atau orisinal. Jika temuan orisinal
ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya
berhak menyandang gelar doktor (S3).
(3)
Karakteristik Penulisan Ilmiah
Berikut
ini beberapa karakteristik penulisan ilmiah yang harus diketahui sebagai
berikut antara lain :
1.
Tulisan
menggunakan metode ilmiah.
2.
Tulisan
di dukung dengan menggunakan data empiris.
3.
Data
dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi.
4.
Terdapat
pengukuran hasil yang ditemukan menggunakan perhitungan statistik.
5.
Menggunakan
terminologi khusus yang hanya diketahui sesam kelompok keahlian.
6.
Hasil
temuan dipaparkan dengan menggunakan grafik, tabel, atau gambar.
7.
Tulisan
disusun dengan menggunakan gaya penulisan ilmiah tertentu.
8.
Hasilnya
merupakan dokumentasi teknis.
(4) Manfaat
Penyusunan karya ilmiah
Menurut
sikumbang (1981), ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut
sebagai berikut :
1.
Penulis
dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif. Karena sebelum
melakukan penulisan ia akan membaca beberapa buku referensi dahulu yang relevan
dengan topik yang akan dibahasnya.
2.
Penulis
dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber dan
mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3.
Penulis
dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan
dalam katalog judul buku.
4.
Penulis
dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan
fakta secara jelas dan sistematis.
5.
Penulis
dapat memperoleh kepuasan intelektual.
C. HUBUNGAN MENULIS KARYA ILMIAH DENGAN PENALARAN
Karya
tulis ilmiah
adalah tulisan yang didasari oleh pengamatan atau penelitian dalam bidang
tertentu, yang kemudian disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan yang memnggunakan tata kalimat dan bahasa yang santun dan isinya
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Syarat
penulisan sebuah karya tulis ilmiah terbagi tiga yaitu :
1.
Isi
kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2.
Langkah
pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah.
3.
Sosok
tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan
keilmuan.
Dari
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa penalaran menjadi bagian penting
dalam proses melahirkan sebuah karya ilmiah. Penalaran dimaksud adalah
penalaran logis yang mengesampingkan unsur emosi, sentimen pribadi atau
kelompok. Oleh karena itu, dalam menyusun karya ilmiah metode berpikir keilmuan
yang menggabungkan cara berpikir/penalaran induktif dan deduktif, sama sekali
tidak dapat ditinggalkan.
Metode
berpikir keilmuan sendiri selalu ditandai dengan adanya:
- Argumentasi teoritik yang benar, valid dan relevan.
- Dukungan fakta empirik.
- Analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
SUMBER:
http://ardimaswahyu.blogspot.co.id/2011/03/penalaran.html
http://books.google.co.id/books?id=kaKXKr0hQ80C&pg=PR7&dq=pengertian+penulisan+ilmiah&hl=en&sa=X&ei=X7MpU7DaNsjYigfswoC4Dg&ved=0CDkQ6AEwAg#v=onepage&q=pengertian%20penulisan%20ilmiah&f=false
São Paulo - São Paulo - Shootercasino.com 1xbet korean 1xbet korean dafabet dafabet leovegas leovegas 859Best Sure Football Prediction Site
BalasHapus