MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI
KOMPARATIF NEGARA PRANCIS DAN INGGRIS
Disusun oleh :
RAHMA SETIA AYUDANA
27213158
4EB02
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke
hadirat Allah SWT, karena dengan pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan
makalah yang berjudul ‘Akuntansi Komparatif Negara Prancis dan Inggris’. Makalah
ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Internasional. Saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Saya menyadari bahwa makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saya membutuhkan kritik dan saran dari pembaca
yang membangun untuk kemajuan diri saya. Saya ucapkan Terima kasih.
Jakarta, 26 Maret 2017
RAHMA SETIA
AYUDANA
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................1
Bab II Pembahasan.................................................................................................................. 2
Bab III Kesimpulan................................................................................................................ 9
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 10
Daftar isi.................................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................1
Bab II Pembahasan.................................................................................................................. 2
Bab III Kesimpulan................................................................................................................ 9
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Standar
akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula pada hukum dan anggaran
dasar) yang mengatur dalam penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar
adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi
merupakan hasil dari penetapan standar. Akan Tetapi dalam
praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Di beberapa negara lainnya,
standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri dan
bukan untuk laporan konsolidasi. Karena Penetapan standar akuntansi umumnya
melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik. Hubungan antara standar
akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam
satu arah yang sama.
Meskipun
standar akuntansi sudah ada di masing-masing negara, namun sering sekali hubungan
antara standar akuntansi dan praktik akuntansi tidak selalu sejalan searah
seperti di kebanyakan negara. Hukuman atas ketidakpatuhan ketentuan akuntansi
cenderung lemah dan tidak efektif, secara sukarela perusahaan boleh melaporkan
informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
1.2. Rumusan
Masalah
Bagaimana
penerapan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) yang ada di negara Prancis dan
Inggris ?
1.3. Tujuan Penulisan
Untuk
mengetahui bagaimana Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) yang ada di negara Prancis dan
Inggris, sehingga kita dapat membandingkan SAK antara satu negara dengan negara
yang lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Standar Akuntansi
Standar
akuntansi merupakan suatu aturan yang di dalamnya terdapat sebuah hukum dasar
yang akan mengatur tentang penyusunan laporan keuangan.
Menurut
Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan Standar
Akuntansi sebagai berikut, Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk
menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang
berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah. Penetapan standar adalah proses
perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil
penetapan standar, namun dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan
oleh standar. Ada empat alas an yang menjelaskan hal tersebut, antara
lain:
- Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak patuhan
dengan ketentuan
akauntansi cenderung lemah dan tidak efektif. - Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan
informasi lebih banyak
daripada yang diharuskan. - Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk
mengabaikan
standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi
keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya. - Di beberapa negara standar akuntansi hanya
berlaku untuk laporan
keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar
akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik.
Hubungan antara standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak
selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Di dalam bab 2 membedakan orientasi
akuntansi antara penyajian wajar versus kepatuhan hukum. Akuntansi peyajian
wajar biasanya berhubungan dengan negara-negara hukum umum, sedangkan
akuntansikepatuhan hukum umumnya ditemukan di negara-negara hukum kode.
Perbedaan ini terlihat dalam proses penetapan standar, di mana sector swasta
lebih berpengaruh di negara-negara hukum dengan penyajian wajar, sedangkan
sektor publik lebih berpengaruh di negara hukum kode dengan kepatuhan hukum.
Beberapa pengamatan tentang Standar dan Praktik
Akuntansi :
1.
Standar akuntansi merupakan regulasi
atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur
pengolahan laporan keuangan .
2.
Susunan standar merupakan proses
perumusan standar akuntansi.
Tiga alasan praktik akuntansi dapat
menyimpang dari standar akuntansi :
1.
Di banyak negara hukuman untuk
kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif.
2.
Perusahaan bisa dengan sukarela
melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan.
3.
Beberapa negara mengizinkan
perusahaan untuk keluar jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa
menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Susunan
standar akuntansi menggabungkan dua kombinasi, yaitu :
1.
Sektor swasta: profesi akuntansi dan
kelompok lain (pengguna dan penyusun laporan keuangan).
2.
Sektor umum: perwakilan seperti
petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggungjawab atas hukum komersial
dan komisi keamanan.
IFRS dalam Uni Eropa
Tampilan
tabel “persyaratan IFRS” meringkaskan persyaratan Uni Eropa untuk menggunakan
IFRS di lima negara yang diteliti. Penggabungan laporan keuangan bisa
diharapkan dimana IFRS diperlukan, tapi perbedaannya tetap ada ketika tidak ada
penggabungan.
Persyaratan IFRS
Republik Ceko Perancis Jerman Belanda Inggris. Perusahaan terdaftar laporan
keuangan. Gabungan Perusahaan diharuskan terdaftar laporan keuangan perusahaan
pribadi Diharuskan Dilarang Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasi.
Keuangan perusahaan tertutup Perancis dan Jerman harus disusun dengan
menggunakan persyaratan akuntansi setempat karena laporan-laporan ini merupakan
dasar untuk pajak dan dividen.
IFRS tidak diperbolehkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi yang tidak terdaftar di Ceko karena dianggap bahwa IFRS bisa terlalu rumit dan memakan biaya untuk perusahaan-perusahaan pribadi yang kecil ini. Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan.
IFRS tidak diperbolehkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi yang tidak terdaftar di Ceko karena dianggap bahwa IFRS bisa terlalu rumit dan memakan biaya untuk perusahaan-perusahaan pribadi yang kecil ini. Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan.
Ungkapan
catatan harus mencakup:
1.
Kebijakan akuntansi yang diikuti.
2.
Penilaian yang dibuat oleh manajemen
dalam menetapkan kebijakan akuntansi yang penting.
3.
Asumsi utama mengenai masa depan dan
sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi Patokan Akuntansi
4.
Semua kombinasi bisnis dianggap
pembelanjaan.
5.
Goodwill diuji setiap tahun untuk
memeriksa penurunan nilainya dan jika negative harus segera diakui dalam
pendapatan.
6.
Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dengan metode ekuitas.
7.
Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata
uang fungsional.
8.
Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar.
9.
Depresiasi dibebankan
secarasistematis atas umur penggunaan asset, menggambarkan pola pemakaian
manfaat.
10.
Persediaan dinilai secara FIFO atau
beban rata-rata sesuai menurut IFRS.
11.
Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan
diamortisasi, sementara pinjaman operasional dibebankan pada dasar sistematis.
12.
Pajak-pajak yang ditangguhkan
dibayar penuh.
2.2
Perkembangan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan
2.2.1 Prancis
Prancis
merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode akuntansi nasional)
resmi yang pertama pada bulan September 1947.
Plan Comptable General berisi:
1. Tujuan dan
prinsip akuntansi serta pelaporan
2. keuangan.
3. Definisi
aktiva, kewajiban, ekuita pemegang saham, pendapatan dan beban.
4. Aturan
pengakuan dan penilaian.
5. Daftar akun
standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku
6. lainnya.
7. Contoh
laporan keuangan dan aturan penyajiannya.
Dasar utama aturan akuntansi di Prancis
adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable
General yang wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Ciri khusus akuntansi di
Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasika.
Meskipun akun – akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan
peraturan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional, bahkan prinsip akuntansi yang
diterima umum di AS yaitu GAAP dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Alasan utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika Direktif ketujuh UE
diberlakukan pada tahun 1986, banyak perusahaan multinasional Prancis yang
telah menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip Anglo Saxon
untuk keperluan pencatatan saham di luar negeri.
Regulasi dan
Penegakan Aturan Akuntansi
Di
Prancis terdapat lima organisasi yang terlibat dalam proses penetapan standar
yaitu:
1. Counseil
National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comita de la
Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3. Autorite des
Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Orde des
Expert –Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
5. Compagnie
Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan
Nasional)
Pelaporan
Keuangan
Perusahaan
Prancis harus melaporkan berikut ini:
1. Neraca
2. Laporan Laba
Rugi
3. Catatan atas
Laporan Keuangan
4. Laporan
Direktur dan Laporan Auditor
Laporan
keuangan seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas
lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Untuk memberikan gambaran
yang sebenarnya dan sewajarnya, laporan keuangan harus disusun sesuai dengan
peraturan dan dengan niat baik.
Ciri
utama pelaporan di Prancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki
yang ekstensif dan detail, yang meliputi hal –hal berikut:
1. Penjelasan
mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
2. Perlakuan
akuntansi untuk pos –pos dalam mata uang asing
3. Laporan
perubahan aktiva tetap dan depresiasi
4. Detail
provisi
5. Detail
revaluasi yang dilakukan
6. Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
7. Daftar anak
perusahaan dan kepemilikan saham
8. Jumlah
komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
9. Detail
pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
10. Rata – rata
jumlah karyawan sesuai golongan
11. Analisis
pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran
Akuntansi
Akuntansi
di Prancis memiliki karakteristik ganda: perusahaan tersendiri harus mematuhi
peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki
fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan individual merupakan
dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
1. Penilaian
aktiva berdasarkan biaya historis.
2. Aktiva tetap
didepresiasikan menurut provisi pajak dengan menggunakan dasar garis lurus atau
saldo berganda.
3. Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi
dengan menggunakan metode FIFO atau metode rata –rata tertimbang.
4. Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat
dikapitalisasikan dalam keadaan tertentu.
Dengan
beberapa pengecualian, laporan keuangan konsolidasi Prancis mengikuti
pendekatan penyajian wajar berupa pelaporan substansi mengungguli bentuk.
2.2.2 Inggris
Sistem
pembukuan di Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon. Pada abad
pertengahan, pusat perdagangan pindah dari venesia ke Eropa Barat. Di Eropa
Barat, tepatnya Inggris telah menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi
industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat.
Pada akhir abad ke 19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika
Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan
teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke 20 telah dipergunakan
komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan
berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien.
Inggris
merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi. Konsep
penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga berasal dari Inggris.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi.
Standar
akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi.
Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktva
yang disebut sebagai UU perusahaan.
UU tahun 1981 menetapkan lima
prinsip dasar akuntansi:
1. Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual.
2. Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap ketegori aktiva dan
kewajiban dinilai secara terpisah.
3. Prinsip konservatisama diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba
dan seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui.
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisiten dari tahun ke tahun
diwajibkan.
5. Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan
akuntansi.
Enam
badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan Komite Konsultatif Badan
Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970 :
1. Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales / ICAEW
2. Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
3. Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia / ICAS
4. Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat / ACCA
5. Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
6. Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi / CIPFA
Penetapan
standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan
akuntansi di atas.
Pelaporan Keuangan
Laporan
keuangan Inggris mencakup hal-hal:
1.
Laporan direktur
2.
Akun Laba dan Rugi serta neraca
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.
Laporan kebijakan akuntansi
6.
Catatan atas referensi dalam laporan
keuangan
7.
Laporan auditor
Penghitungan akuntansi :
1.
Goodwill dikapitalisasi dan
diamortisasi selama kurang dari 20 tahun
2.
Aset-aset dihitung pada harga
perolehan, biaya sekarang atau gabungan keduanya
3.
Depresiasi dan amortisasi harus
berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang
mendasarinya
4.
Persediaan dihitung berdasarkan FIFO
atau rata-rata
5.
Pajak yang ditangguhkan dihitung
menggunakan metode hutang dengan dasar provisi penuh untuk perbedaan
berdasarkan waktu.
BAB III
KESIMPULAN
Di
Negara-negara maju, yang lebih menonjol adalah sector public lah yang lebih
berpengaruh dan profesi akuntansi lah yang cenderung untuk lebih diatur oleh
Negara. Hal ini yang menyebabkan kenapa Standar Akuntansi akan berbeda-beda di
seluruh dunia. Akuntansi Komparatif bagian ini membahas tentang Sistem
Akuntansi di Negara Perancis dan Inggris. Akuntansi Internasional sangat
berguna bagi perusahaan-perusahaan baru yang ingin menginvestasikan uangnya ke
dalam perusahaan asing di beberapa Negara lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar