SEJARAH
PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
NAMA : RAHMA SETIA AYUDANA
NPM :
27213158
KELAS
: 4EB02
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi adalah seni pencatatan
yang memainkan peran untuk menghasilkan informasi, yang berguna bagi pihak
internal maupun pihak eksternal. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan
informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan
ekonomi. Jika informasi tersebut dapat di andalkan maka sumber daya yang
terbatas dapat di alokasikan secara optimal dan efisien.
Akuntansi internasional memperluas
akuntansi yang bertujuan umum yang berorientasi nasional, dalam arti luas untuk
analisa komparatif internasional, Pengukuran dari isu-isu pelaporan
akuntansinya yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis mulitnasional, kebutuhan
akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional, dan harmonisasi keragaman
pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan
pembuatan standar.
Globalisasi bisnis tampak dari
perdagangan bebas antar Negara yang mengakibatkan munculnya banyak perusahaan
multinasional, hal ini berpengaruh pula pada kebutuhan harmonisasi akan suatu
standar yang berlaku kepada seluruh dunia. Harmonisasi menyatakan proses dalam
peningkatan kompatibilitas atau kesesuaian praktik akuntansi terhadap penentuan
batasan-batasan besar praktik-praktik yang beragam. Adanya upaya harmonisasi
tersebut diharapkan nantinya akan mampu menyelaraskan perbedaan dan
memperlancar jalannya bisnis global.
Konvergensi dalam standar akuntansi dan
dalam konteks standar internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada
satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar
yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada
konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan
dipakai di negara tersebut dengan standar yang berlaku umum.
B. Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional adalah
akuntansi yang memfokuskan issues/masalah-masalah yang berhubungan dengan
perusahaan yang menjalankan bisnis internasional, juga mencakup studi tentang
standar dan praktek akuntansi di seluruh Negara di dunia serta membandingkan
standar dengan praktek akuntansi tersebut pada masing-masing Negara.
Menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah
(1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk
transaksi antar negara, perbandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara
yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu
perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat
mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Akuntansi harus
berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan
keputusan di perusahaan pada setiap
perubahan lingkungan bisnis.
C. Tujuan dibentuknya akuntansi internasional
Tujuan di bentuknya Akuntansi
Internasional adalah untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan terutama
bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai belahan dunia. Adapun
alasan-alasan yang mempengaruhi perusahaan melakukan bisnis internasional adalah:
1. Memperluas pemasaran atau penjualan
Hal ini terjadi sebab
mungkin saja sebuah perusahaan mempunyai kapasitas produksi berlebih dan tidak
ada lagi peluang memasarkan dan menjual produk di Negara tempat perusahaan
tersebut berada.
2. Memperoleh akses bahan baku dan
faktor-faktor produksi lain
Perusahaan yang
bergerak dibidang pertambangan dan agricultural harus mencari Negara dimana
sumber daya alam atau iklim memungkinkan perusahaan tersebut menjalankan
aktivitasnya.
3. Mendapatkan akses pengetahuan, khususnya
teknologi
Akses teknologi sangat
diperlukan karena dengan dikuasainya teknologi ini akan meningkatkan daya saing
perusahaan dalam kompetisi di pasar global. Beberapa cara yang bisa ditempuh
oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis internasional adalah: 1) Ekspor dan
impor, 2) Kontrak manajemen, 3) Pemakaian lisensi dan 4) investasi.
D. Standar Akuntansi Internasional
Standar Akuntansi adalah regulasi
aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan
laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi
standar akuntansi.
Ada beberapa alasan
mengapa standar akuntansi diperlukan, antara lain:
1. Dikebanyakan negara hukuman atas
ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2. Perusahaan boleh melaporkan informasi
lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka rela.
3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan
untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukanya operasi dan posisi
keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil.
Dapat dikatakan standar akuntansi
merupakan hasil dari penetapan standar, meskipun praktiknya tidak sesuai dengan
standar. IFRS (International Financial
Report Standar) merupakan standar akuntansi internasional yang di didirikan
oleh Internasional Accounting Standard Board (IASB).
Standar akuntansi
internasional disusun oleh organisasi dunia yaitu:
1. Badan standar akuntansi internasional
(IASB)
2. Komisi masyarakat eropa (EC)
3. Organisasi internasional pasar modal
(IOSOC)
4. Federasi akuntansi internasional (IFAC)
IFRS adalah suatu upaya untuk
memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka jangka panjang
terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Standar akuntansi keuangan
nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konvergensi secara
penuh dengan IFRS yang dikeluarkan oleh IASB. Selain peran regulator, AEI punya
kepentingan sebagai asosiasi harus memberdayakan anggotanya supaya investor di
luar negeri bisa melihat acuan yang sama kalau kita sudah beradaptasi ke IFRS.
Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan
keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan
keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari:
1. Memastikan bahwa laporan keuangan
internal perusahaan mengandung informasi berkualitas tinggi
2. Tranparansi bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak
melebihi manfaat untuk para pengguna
4. Meningkatkan investasi
Manfaat dari adanya
suatu standar global:
1. Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal.
2. Investor dapat membuat keputusan yang
lebih baik.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki
proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standar
global yang berkualitas tertinggi.
PEMBAHASAN
A. Perkembangan akuntansi internasional
Ada 8 (delapan) faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional. Antara lain sebagai berikut
:
1. Sistem pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar
ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki
fokus atau seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan
dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depandan risiko
terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan
kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus pada
perlindungan kreditor melalui pengukurang akuntansi yang konservatif dalam
meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam
rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memilki
akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan publik
yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
2. Sistem hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana
individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar:
kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum utamanya
diambil dari hukum Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut
sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap
yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi
merupakan hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara
yang menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur.
Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha
untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum
dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila
dibandingkan dengan sistem kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba
dan memungkinkan penerapan pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum
Inggris. Pada kebanyakan Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh
organisasi professional sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi
menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas,
kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum
dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi)
ekonominya.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan
pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus
mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam
keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah
sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan
Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda:
laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan
terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi
keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan
prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar
Pertama (last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat merupakan suatu contoh.
4. Ikatan politik dan Ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi
dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem
pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an
secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan
pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan
konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama
perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat
memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya
perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi
yang dikembangkan di tempat lain, (seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang
meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
5. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis
akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan
beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan
terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi seringkali menuntut
perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan
keuangan mereka. Meksiko dan beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan
akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir
tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi, AS
dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.
6. Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis
transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah
akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan
berbasis saham atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu yang jarang terjadi
dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian
industry berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian
asset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector
manufaktur menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang
baru, seperti penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya manusia semakin
berkembang.
7. Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang
sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian
perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami
akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan
informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan
akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu Negara
secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu contoh Negara di mana
permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi lainnya, sebuah
Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke Negara lain
untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini
sedang diterapkan oleh Cina. kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental dan
Jepang memiliki sistem kodifikasi hukum dan bergantung pada perbankan atau
pemerintah untuk memperoleh kebanyakan pendanaan. Aturan akuntansi di sana pada
umumnya sesuai dengan hukum pajak. Sangatlah sulit untuk menentukan mana yang
penyebab dan mana yang akibat. Jenis sistem hukum mungkin terlebih dahulu
mempengaruhi sistem keuangan di suatu Negara. Sistem hukum umum menekankan hak
pemegang saham dan menawarkan perlindungan investor yang lebih baik
dibandingkan kodifikasi hukum. Hasilnya adalah pasar ekuitas yang kuat
berkembang di Negara-negara hukum dan pasar ekuitas yang lemah berkembang di
Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum. Perpajakan merupakan fungsi
akuntansi yang penting di setiap Negara yang mengenakan pajak penghasilan
perusahaan. Apakah pajak mendominasi orientasi akuntansi bergantung pada apakah
akuntansi memiliki tujuan kompetisi, yaitu memberikan informasi kepada pemegang
saham luar. (Akuntansi Pajak tidak cocok untuk tujuan ini). dengan demikian,
jika hukum umum menghasilkan pasar ekuitas yang kuat, perpajakan tidak akan mendominasi.
8. Budaya
Di sini budaya berarti nilai-nilai
dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable budaya mendasari
pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum). Hofstede
mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social): (1) individualise, (2)
jarak kekuasaan, (3) penghindaran ketidakpastian, dan (4) maskulinitas.
B.
Klasifikasi akuntansi internasional
Klasifikasi merupakan dasar untuk
memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional
berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut
cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan
sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi
mengungkapkan struktur dasar di mana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan
dan apa yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain.
Terdapat 2 pendekatan
untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu:
1. Pendekatan Deduktif
Berkaitan dengan
pendekatan deduktif ini ada empat pendekatan dalam perkembangan akuntansi:
a) Macroeconomic Pattern: Dalam pendekatan
ini bisa dilihat bahwa ternyata akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan
kebijakan perekonomian nasional. Tujuan
perusahaan biasanya mengikuti kebijakan ekonomi nasional. Beberapa Negara yang memakai pendekatan ini
adalah Swedia, Prancis, dan Jerman.
b) Microeconomic Pattern: Dalam pendekatan
ini akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep akuntansi
merupakan derivasi dari analisa ekonomi.
Konsep utamanya adalah bagaimana mempertahankan investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
c) Independent Discipline Approach:
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis.
Negara Amerika dan Inggris menganut pendekatan ini.
d) Uniform Accounting Approach: Akuntansi
dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan control. Dalam hal
ini akuntansi digunakan untuk mempermudah penggunaan dan menyeragamkan baik
pengukuran, pengungkapan dan penyajian serta sebagai alat control untuk semua
tipe bisnis dan pemakai, termasuk manager, pemerintah dan otoritas perpajakan.
Klasifikasi yang dilakukan G. G.
Mueller yang dimuat dalam The International Journal of Accounting (Spring 1968)
yang menggunakan penilaian perkembangan ekonomi, kompleksitas bisnis, situasi
social politik serta sistem hukum,
membagi Negara-negara ke dalam 10 kelompok berdasarkan sistem akuntansi yaitu:
1) Amerika Serikat / Kanada / Belanda,
2) Negara-negara persemakmuran Inggris
3) Jerman / Jepang,
4) Daratan Eropa (Tidak termasuk Jerman
Barat, Belanda dan Skandinavia),
5) Skandinavia,
6) Israil / Meksiko,
7) Amerika Selatan,
8) Negara Berkembang,
9) Afrika (tidak termasuk Afrika
Selatan),dan
10) Negara-negara Komunis.
2. Pendekatan Induktif
Sementara Nair dan Frank dalam The
Accounting Review (Juli 1980) membagi Negara-negara ke dalam 5 Group besar
yaitu
1) model persemakmuran Inggris,
2) model Amerika Latin / Eropa Selatan,
3) model Eropa Utara dan Tengah,
4) model Amerika Serikat dan
5) Chili
berdasarkan perbedaan dalam praktek pengungkapan dan penyajian.
Nair dan Frank juga menilai tingkat
hubungan pengelompokkan Negara-negara tersebut dengan sejumlah variable seperti
bahasa, struktur ekonomi dan
perdagangan. Ternyata terdapat perbedaan antara pengungkapan dan pengukuran di
masing-masing kelompok Negara tersebut.
Sementara Nobes dalam Journal of
Business Finance and Accounting (Spring 1983) mengidentifikasi faktor-faktor
yang membedakan sistem akuntansi yaitu:
1) Tipe pemakai laporan keuangan yang
dipublikasikan,
2) Tingkat kepastian hukum,
3) Peraturan pajak dalam pengukuran,
4) Tingkat konservatisme,
5) Tingkat keketatan penerapan dalam
historical cost,
6) Penyesuaian replacement cost,
7) Praktek konsolidasi,
8) Kemampuan untuk memperoleh provisi, dan
9) Keseragaman antar perusahaan dalam
menerapkan peraturan.
Ada
perbedaan akuntansi internasional dengan akuntansi lainnya, terletak pada :
1. Pelaporan untuk
MNC/MNE (Multi National Corporation)
2. Batas negara
3. Pelaporan untuk
pihak lain di negara yang berbeda
4. Perpajakan
Internasional
5. Transaksi
Internasional
C.
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Analisa
laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
Analisa rasio keuangan
adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu
periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan
laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan financial
perusahaan dari tahun ketahun.
Jenis-jenis analisa
rasio keuangan adalah:
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3
(tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :
a) Current Ratio
b) Acid Test Ratio
c) Cash Position Ratio
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang
jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang
digunakan. yaitu :
a) Total Debt To Equity Ratio
b) Total Debt To Total Assets Ratio
c) Long Term Debt To Equity
d) Long Term Debt To Total Assets
3. Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada
4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :
a) Return On Equity (ROE)
b) Return On Assets (ROA)
c) Net Profit Margin
d) Gross Profit Margin
Tujuan analisis keuangan adalah
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk
menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat dua alat penting dalam
melakukan analisis keuangan :
· Analisis Rasio
Analisis ini mencakup
perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan
periode fiscal yang lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan
yang baku.
· Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus
pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan
keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi
dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan
non kas secara periodic. Misalkan, apakah perusahaan telah menghasilkan arus
kas yang positif dari operasinya.
Ø Analisis Rasio
Ada tiga masalah yang
harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional.
1) Apakah perbedaan lintas Negara dalam
prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka
laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda?
2) Seberapa jauh perbedaan dalam budaya
serta kondisi persaingan dan ekonomi local memperngaruhi interpertasi ukuran
akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negeri yang
berbeda disajikan ulang agar tercapai “ daya banding akuntansi”? Sejumlah bukti
yang kuat menunjukkan adanya perberdaan besar antarnegara dalam profitabilitas,
pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari
factor akuntansi dan non akuntansi
3) Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos
laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional ?
Ratusan perusahaan non AS yang mencatatkan saham di Bursa-bursa efek AS
melakukan pengungkapan rekonsiliasi berupa catatan kaki yang memberikan bukti
terhadap pernyataan ini, setidaknya dalam konteks perbedaan antara nilai
akuntansi berdasarkan GAAP AS dan berdasarkan GAAP non AS.
Ø Analisis Arus Kas
Laporan arus kas yang
sangat mendetal sangat diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan
standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah.
Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khusunya dalam
analisis internasional karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba Apabila laporan
arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus
kas dari operasi dan ukuran arus kas lainya dengan menyelesaikan laba berbasis
actual.
D. Kesulitan Dan Kelemahan Dalam
Analisis Laporan Keuangan Internasional
1. Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan
perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam beberapa tahun
terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul
melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki sites Web
dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber interact
dan lainnya.
Sumber informasi lain
yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2) organisasi riset
ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, (4)
organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
2. Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan,
laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang
menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara. Perbedaan dalam
ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pem¬baca laporan
keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan
yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang
dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang
di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak
konvensional.
3. Pertimbangan Mata Uang Asing
Akun-akun yang berdenominasi dalam
mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis permasalahan yaitu:
a. Berkaitan dengan kemudahan pembaca
b. Menyangkut isi informasi.
Sebagian besar
perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya dalam
mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari AS yang terbiasa
dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat menimbulkan
kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan
saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah
ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun-akun
mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat
timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan
kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali
menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan
peristiwa yang mendasarinya.
KESIMPULAN
Akuntansi saat ini
menyediakan informasi bagi pasar modal baik domestik maupun internasional. Di
samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar
modal internasional berlangsung secara real time basis. Akuntansi internasioanl
adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi
antar Negara yang berbeda, dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
IFRS (International
Financial Report Standar) merupakan standar akuntansi internasional yang di
didirikan oleh Internasional Accounting Standard Board (IASB). Tujuan penerapan
IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan interim perusahaan
untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan,
mengandung informasi berkualitas tinggi.
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar