INFLASI
DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
1.Tindakan yang Dilakukan
BI dalam Peredaran Uang yang Berlebihan dalam Kebijakan Moneter ?
Dengan luas wilayah yang begitu
besar, Indonesia merupakan Negara dengan tingkat peredaran uang yang amat
besar. Peredaran uang tentu harus dikoordinasi dengan baik guna menjaga
stablitas perekonomian secara keseluruhan. Guna menjalankan fungsi
koordinasi terhadap peredaran uang, maka diperlukan adanya sebuah lembaga
Negara yang berperan sebagai otoritas moneter. Di Indonesia otoritas moneter
dipegang oleh Bank Indonesia.
Sebagai otoritas moneter, Bank
Indonesia bertanggung jawab penuh atas peredaran uang di Indonesia. Lebih dari
itu kestabilan nilai rupiah juga merupakan tanggung jawabnya sebagaimana yang tertulis dalam Pasal
7 ayat 1 UU.No.3 Tahun 2004 yang menyatakan:
“Tujuan Bank Indonesia adalah
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah”.
Bank Indonesia memiliki 4 instrumen yang merupakan bagian dari kerangka
bijakan moneter yang terdiri atas :
- Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara
mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga
pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar,
pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah
uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga
pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya
adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau
singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
- Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan
jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank
umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam
ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan
tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi
membuat uang yang beredar berkurang.
- Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur
jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang
harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah
menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar,
pemerintah menaikkan rasio.
2.Sebutkan alasan saudara
jika inflasi yang terjadi karena naiknya biaya produksi kurang diharapkan dalam
perekonomian Indonesia?
Menurut
saya, hal tersebut tidak diharapkan karena inflasi berarti kenaikan yang
berlanjutan. Naiknya biaya produksi terjadi karena ketidak efisiennya
perusahaan, kenaikan harga bahan baku industri, nilai kurs mata uang negara
yang bersangkutan jatuh atau menurun.
Jika ini terjadi akibatnya lebih buruk dari inflasi yang disebabkan karena naiknya
permintaan masyarakat. Semakin banyak rakyat
kecil yang tidak dapat menikamati komoditi tersebut dan akibatnya akan lebih
parah. Berkurangnya
produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis
di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau
kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi
(penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di
pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam
hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
3.Sebutkan 4 faktor utama yang menyebabkan
timbulnya perdagangan internasional ?
1. Perbedaan sumber daya alam yang
dimiliki : Sumber daya
alam yang dimiliki masing-masing negara berbeda. Jarang sekali suatu negara
dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan sumber daya alam yang dimilikinya.
Oleh karena itu masing-masing negara harus melakukan pertukaran.
2. Efisiensi (penghematan biaya
produksi) : dengan
adanya perdagangan internasional suatu negara dapat memasarkan hasil
produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam jumlah besar
sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Barang yang diproduksi dalam jumlah
besar akan lebih murah daripada barang yang diproduksi dalam jumlah kecil.
3. Tingkat teknologi yang digunakan : Beberapa negara yang telah
menggunakan teknologi lebih modern dapat memproduksi barang dengan harga lebih
murah daripada yang menggunakan teknologi sederhana. Sebagai conto indonesia
mengimpor mobil dari jepang karena jepang telah maju dalam teknologi pembuatan
mobil.
4. Selera : Indonesia mengimpor buah apel dari
Amerika Serikat padahalbuah apel dapat dihasilkan di dalam negeri. Buah apel
dari Amerika Serikat menurut sebagian orang lebih mengundang selera dibandingkan
buah apel lokal.
Faktor
yang juga berpengaruh terhadap perdagangan internasional adalah faktor sosial,
budaya, politik, dan pertahanan keamanan (hankam).
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar