STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
Nama : Rahma Setia Ayudana
NPM : 27213158
Kelas : 4EB02
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Internasional Financial Reporting
Standards atau IFRS saat ini selalu menjadi pembahasan akuntansi dalam setiap
forum akuntansi baik domestik, regional, maupun internasional. Pelaporan
keuangan berbasis IFRS telah menjadi sorotan setiap negara, terutama untuk
negara-negara maju dan berkembang. Perlahan-lahan negara-negara di Eropa,
Amerika Utara, dan Asia melakukan konvergensi IFRS yang dinilai memiliki
manfaat dalam peningkatan arus investasi global. Hal tersebut memungkinkan
adanya kemudahan akses perusahaan domestik melakukan ekspansi secara
internasional tanpa kesulitan atas penyesuaian laporan keuangan perusahaan
tersebut nantinya di negara lain.
Konvergensi standar akuntansi
internasional dan nasional mencakup penghapusan mencakup penghapusan berbagai
perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB (International
Accounting Standard Board), penentu standar nasional, dan kelompok lain yang
menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan. Meskipun
terdapat istilah penghapusan dalam makna konvergensi, namun konvergensi bisa
mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah
ada.
Konvergensi Akuntansi mencakup
konvergensi (1) standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian), (2)
penyajian terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat
oleh perusahaan go public, dan (3) standar audit).
Pada akhirnya konvergensi IFRS akan
menghasilkan keseragaman dalam pelaporan keuangan di dunia internasional. Hal
ini akan mempermudah pihak yang berwenang aktif dalam ruang lingkup pelaporan
keuangan, baik pembuat standar, perusahaan, regulator, maupun auditor dalam
memahami penerapan IFRS di berbagai negara sehingga sejalan dengan tuntutan
pelaporan keuangan di era arus globalisasi yang kian berkembang pesat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SURVEI
KONVERGENSI INTERNASIONAL
- Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung
konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan.
Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika
Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board)
tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas
tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor
serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini
jelas menjadi dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk
mencoba menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim
investasi di negara masing-masing.
PricewaterhouseCoopers melaporkan bahwa surat kabar
terkini mengusulkan “global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”.
Keuntungannya antara lain:
- Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
- Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
- Perusahan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
- Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
- Kritik terhadap Standar Internasional
Proses menjadikan standar akuntansi
menjadi standar internasional juga menuai kritik.
Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan
standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas
masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional
akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap
susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat
dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit
dan berbiaya besar.
Kritikus bersikeras bahwa standar
internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah,
terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk
mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little
GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan
mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia
dan disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan
lainnya.
- Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring
berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia,
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses
laporan keuangan untuk lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah
dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan
dengan pengajuan laporan keuangan lintas negara, antara lain: (1) rekonsiliasi,
dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’
–timbal balik). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan
keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus
menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti
laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana
laporan keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator
di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan
pada prinsip-prinsip negara asal.
- Evaluasi
Pertentangan
mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya
diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat
tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah
diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan
terus berlanjut atau bahkan meningkat. Semakin banyak negara yang mulai
mengadopsi IFRS secara sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang.
Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan.
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh
organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi
terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
B. BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH
PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Berikut
adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi
internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar akuntansi tersebut:
- Tahun 1973 à Pendirian International Accounting Standars Committee (IASC).
- Tahun 1976 à Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.
- Tahhun 1977 à Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
- Tahun 1977 à Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.
- Tahun 1984 à London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
- Tahun 1989 à IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
- Tahun 1996 à Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
- Tahun 2001 à Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).
- Tahun 2002 à IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
- Tahun 2003 à European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
- Tahun 2004 à Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
- Tahun 2005 à Menteri Keuangan CIna melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun 2007. Badan Standar Akuntansi Kanada menghilangkan GAAP Kanada dan diganti IFRS pada tahun 2011. IASB dan Badan Standar Akuntansi Jepang meluncurkan proyek konvergensi.
- 2006 à IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
- Tahub 2007 à SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
C. IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG
MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
- International Accounting Standards Board (IASB)
- Tujuan dari IASB adalah :
- Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
- Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
- Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi.
- Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
- Commision of European Union (EU)
Uni Eropa
didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan
menyelaraskan sistem hukumn dan sistem ekonomi negara-negara anggotanya.
Berbeda dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan
standar akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni
Eropa) memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke
seluruh Negara yang menjadi anggotanya.
Salah satu cita-cita Uni Eropa
adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai
cita-citanya ini, Uni Eropa telah memperkenalkan intruksi dan melaksanakan
prakarsa besar untuk:
- Meningkatkan modal untuk basis Eropa.
- Menetapkan kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.
- Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi-bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar
- International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
Tujuan dari IOSCO adalah:
- Bekerja bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
- Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
- Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
- Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
- International Federation of Accountants (IFAC)
Misi IFAC adalah memperkuat profesi
akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi
internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap
standar professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional,
dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik dimana keahlian profesi
tersebut lebih relevan.
- Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR didirikan tahun 1982, dengan
cita-cita : memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi
dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk meningkatkan pengungkapan pada
penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan
negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.
- Organization of Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD merupakan organisasi
internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar (sebagian besar
negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan
sekitar 200 komite dan kelompok pekerja.
OECD mempublikasikan Tren Pasar
Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan prospek di pasar keuangan
nasional dan internasional di wilayah OECD. Kegiatan pentingnya adalah
memajukan pengaturan yang baik di sector Negara maupun swasta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konvergensi internasional saat ini tengah menjadi
perbincangan hangat di dunia internasional. Harmonisasi standar akuntansi
setiap negara melalui IFRS menghasilkan kesalarasan pemahaman laporan keuangan
dengan skala internasional. Banyak manfaat dan keuntungan dari penerapan IFRS
di suatu negara, meskipun ada hambatan-hambatan dalam masa transasisi adopsi
IFRS. IFRS tidak hanya menjadi standar akuntansi acuan di dunia internasional,
namun menjadi pedoman dalam menyusun standar audit yang nantinya dapat berskala
internasional pula.
DAFTAR PUSTAKA
Choi,
Frederick D.S dan Gary K. Meek. Akuntansi Internasional Jilid 2. 2010.
Jakarta: Salemba Empat